Sering kita
dengar istilah Adil dan keadilan, keadilan memiliki arti dalam bahasa arab:
lurus, tidak menyimpang, tidak aniaya, menghukum dengan sebenarnya, condong
kepada kebenaran, tenga tengah, atau sama rata. sedangkan adil ialah "
tidak berlaku aniaya" Aniaya dalam bahasa arab disebut zalim (kezaliman)
yang artinay meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. maka adil itu meletakkan
sesuatu pada tempatnya.
Allah berfirman dalam
surat an nisa ayat 3.
وَإِنْ
خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ
النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا
فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا
تَعُولُوا ﴿النساء:٣﴾
“Dan jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya.”
Menurut ayat
tersebut adalah dalam hal hal yang dhahir yang termasuk dalam kesanggupan dan
kekuatan manusia, seperti soal rumah, pakaian, nafaqah, giliran dsb dan syarat
mutlak untuk nikah salah satu, adalah keadilan saja ( ini selain kekuatan dan
kemampuan, kesanggupan laki2).
adapun soal cinta, suka, berat
perasaan kepada salah seorang iwanita(istri) itu tidak diisyaratkan keadilanpadanya,
karena soal hati tidak dapat dipaksakan kepada seseorang, bahkan allah telah
menjadikan kita sendiri berfirman dalam surah annisa ayat 129:
وَلَنْ
تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلا
تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِنْ تُصْلِحُوا
وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan kamu sekali-kali tidak akan
dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu), walaupun kamu sangat ingin
berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu
cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [An-Nisa: 129].”
Allah juga
peringatkan dengan firmannya , yang artinya demikian : ..." karena itu,
janganlah kamu condong secondong condongnya( kepada salah seorang isrti dari
istrimu)sehingga kamu membiarkan salah satu sebagai benda yang
tergantung."
Adil dalam
soal rumah, pakaian, nafaqoh dsb. tidak mesti sama banyak atau sama besar, yang
perlu kita kita lakukan berlaku yang patut menurut mereka.
Jadi dari
rangkaian penjelasan di atas bahwa setiap manusia itu tidak akan bisa
berbuat adil, dan adil itu harus sesuai yang di butuhkan bukan menyamaratakan,
...
semoga yang
sedikit ini bisa menambahkan keimanan kita kepada Allah karena ingat akan
firmannya bahwa yang bisa adil hanya Allah.
TIADA KEADILAN
karya : pilips sukadiyanto
Kulihat bumi sedang bersedih
Kulihat rembulan mulai sembunyi
Kulihat matahari tiada cerah lagi
Kulihat langit hendak menangis perih.
Keadilan telah dipermainkan dengan uang
Kebenaran telah di perjual belikan
Seakan hilang rasa kasih sayang
Digantikan fitnah serta kekejaman.
Anak – anak di biarkan mati kelaparan
Mata pencaharian ditunggang langgangkan
Kemiskinan kian bertambah mencekam
Dan penderitaan seakan jadi tujuan.
Rakyat kecil jadi bulan – bulanan yang berwenang
Seakan – akan mereka di gilas dan dilindas
Mungkin pertiwi ini khusus bagi orang yang beruang
Dan kaum bawah senantiasa dilibas.
0 komentar:
Posting Komentar